AMBARI adalah kelompok yang mempraktikkan ke-organik-annya dalam segala hal; apa adanya dan berkembang secara organik. Terbentuk dari ketidaksengajaan para seniman muda asal Bandung, tahun 1998. Meskipun kebanyakan dari FSRD-ITB, tetapi kedekatan dengan seniman lainnya terwujud secara alami. Selain hobi yang nyelenéh, karakter mereka pun cukup beragam. Bagi mereka, AMBARI bukanlah kelompok yang menganut satu nilai sistem hierarki atau norma konvensional. AMBARI adalah komunal Liyan; kelompok yang melampaui pendekatan hierarkial dan teknokrasi dengan kemampuan beradaptasi yang luar biasa.
AMBARI adalah komune yang menunjukkan pergeseran bentuk praktik-praktik kerja kolaboratif dan post-heroic dengan kecerdasan kolektif dan adaptif. Setiap anggotanya memiliki otoritas independen dan terus terdistribusi tanpa melunturkan simpul hubungan yang dimilikinya. Secara organik, AMBARI terus berevolusi layaknya organisme hidup yang kerap berubah bentuk; amorf. Namun, terus dapat menemukan bentuk-bentuk baru.
Kesembilan seniman AMBARI yang berpartisipasi dalam pameran kali ini; Andy Dwi Tjahyono, Ibnu Pratomo, Indra Widiyanto, Ismet Zainal Effendi, Julius Setiawan, Septian Harriyoga, Syahfadil Kurniawan, Syarief Munawar, dan Yustinus Ardhitya; memiliki gaya berinteraksi berkesenian yang sangat khas dan dipraktikkan dalam keseharian. Tidak meleburkannya menjadi satu, melainkan mengikatkannya menjadi satu kesatuan dalam konteks pameran ini. Ke-amorf-an yang dimiliki, meninggalkan kesan bahwa AMBARI serupa prisma dengan ragam irama bentuk di setiap bidangnya. Walaupun tidak setegas bidang prisma pada umumnya, tetapi memiliki semacam kohesivitas tertentu yang merefleksikan bahwa kelompok AMBARI dapat saling berdiri bersama-sama.
Akhiran “-eu” dalam tajuk ini menjadi penting karena berperan sebagai penunjuk tingkat kronis keanomalian khas AMBARI. Déngdék dan lokal? Beragam gangguan kecil “pengungkapan” yang kerap mereka lemparkan. Tidak mengherankan, jika PRISMeu ini menampilkan karya-karya cekés sebagai ekspresi gangguan kecil ala AMBARI. Bagi AMBARI, berpameran bersama adalah wujud nilai pertemanan yang jauh lebih penting daripada dasar-dasar praktik berkesenian yang “dianggap” baik. Akhirnya, Prisma meliuk menjadi PRISMeu, penanda prisma yang belum rampung. Tentunya, AMBARI adalah ke-AMBARI-an yang Liyan dan belum rampung sebagai komune.
Sip atuh nyeu…
Pengantar dari Elaine V.B. Kustedja
Teman Liyan AMBARI dan pengajar di Prodi Integrated Arts, Fakultas Filsafat UNPAR
Andy Dwi Tjahyono. Lahir di Bangkalan, 9 Juni 1978. Lulus dari SMSR Surabaya 1997 selanjutnya sarjana seni pada tahun 2004, FSRD ITB, Jurusan Seni Murni – Studio Seni Patung. Aktif berkarya sejak 1997 hingga sekarang.
Julius Setiawan. Lahir Di Bandung, 17 Juli 1978. Lulus sarjana seni pada tahun 2004, FSRD ITB, Jurusan Seni Murni – studio seni lukis. Aktif sebagai pengajar dan pelukis sejak 2004 hingga sekarang.
Ismet Zainal Effendi, lahir di Cianjur 20 April 1976. Kuliah S1 di Studio Lukis tahun 1997-2002, kuliah S2 di Departemen Seni Rupa 2007-2010, dan kuliah S3 di Program Studi Ilmu Seni Rupa dan Desain, semuanya di FSRD-ITB Bandung. Aktif berpameran tunggal maupun bersama sejak tahun 1997 sampai saat ini, baik di dalam maupun di luar negeri. Sejak tahun 2006 sampai saat ini bekerja sebagai dosen di Program Sarjana Seni Rupa Murni, FSRD-Universitas Kristen Maranatha.
Indra Widiyanto. Lahir di Slawi, 3 september 1975. Menempuh pendidikan di Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB pada tahun 1997 pada Jurusan Seni Murni, studio Seni Lukis.Bekerja sebagai pekerja seni sejak tahun 2000 hingga sekarang
Syahfadil Kurniawan. Lahir di Medan, 28 Agustus 1979. Menempuh Pendidikan di Fakultas Seni Rupa & Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB) Jurusan Seni Murni – Studio Seni Lukis, dan lulus pada tahun 2003. Aktif sebagai pelukis sejak tahun 2003, dan pengajar di BINUS SCHOOL Serpong hingga sekarang.
Syarief Munawar. Lahir di Palu, 23 November 1976. Lulus sarjana seni pada tahun 2001, FSRD ITB, Jurusan Seni Murni – studio seni lukis. Aktif sebagai pengajar dan pelukis sejak 2004 hingga sekarang.
Yustinus Ardhitya. Lahir di Jakarta, 6 September 1979. Menempuh pendidikan Sarjana di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Unpar, kemudian melanjutkan studi Magister Seni Murni di Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB. Sampai dengan saat ini masih aktif berkesenian, mendesain, serta mengajar di Jurusan Arsitektur dan Integrated Arts Unpar
Septian Harriyoga. Lahir di Jakarta, 4 September 1977. Pendidikan :1996 – 2000 Desain Produk, FSRD, ITENAS. 1998 – 2004: Seni Patung, Seni Murni, FSRD – ITB. Pameran Tunggal, 2011 “PUTIH”, sculpture exhibition, Edwin’s Gallery at Jakarta Art District, Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta, Indonesia. 2018 “CIRCLE” kinetic exhibition, Wot Batu Sunaryo Art Space, Bandung Indonesia. Organized by Bale Project
Ibnu Pratomo. Lahir di Jakarta, 18 Desember 1976. Pendidikan: 1997 Seni Grfafis FSRD ITB dan 2005 Magister Seni FSRD ITB. 2016 American Bladesmith Society class. 2016 Guild member di La Forge d’Ostiches Belgium. Aktif sebagai pelestari budaya penempaan, di th 2022 mendapatkan Anugrah Budaya kota Bandung dalam bidang Teknologi Tradisional.
Tinggalkan Balasan