Iswanto Soerjanto : PURNAMA (DAN) TILEM

posted in: PAST EXHIBITION | 0
Pameran Tunggal

Iswanto Soerjanto

PURNAMA DAN TILEM

3 Juli – 3 Agustus 2025

Artist Statement:

Sebagai seniman fotografi tanpa kamera, saya bekerja dengan proses alternatif seperti cyanotype, gum bichromate, dan chemigram untuk menciptakan karya yang merefleksikan tarian halus antara cahaya dan bayangan. Saya tidak menggunakan kamera sebagai alat perekam, melainkan memilih untuk “melukis” gambar secara fotografis, terinspirasi oleh kehalusan detail dan kedalaman naratif dalam gaya lukisan Batuan.

Saya meyakini bahwa keseimbangan dalam hidup tercipta melalui jalan tengah—melalui segala sesuatu yang dilakukan secara moderat. Keyakinan ini menjadi dasar praktik saya, tempat saya mengeksplorasi dualitas: terang dan gelap, penuh dan kosong, gerak dan diam. Prinsip ini selaras dengan filosofi Hindu Bali, Rwa Bhineda, serta makna mendalam dari ritual Purnama (bulan purnama) dan Tilem (bulan mati).

Dalam seri karya ini, saya menyusun potongan-potongan kecil yang saling terhubung untuk memperlihatkan betapa pentingnya Purnama dan Tilem dalam kehidupan masyarakat Bali. Tekstur cipratan dan semburat warna kecil saya hadirkan untuk menggambarkan energi yang bangkit saat Purnama, sementara efek seperti cermin perak mencerminkan suasana batin dan perenungan diri yang muncul saat Tilem.

Melalui proses yang bersifat meditatif ini, saya ingin menghadirkan karya-karya yang menjadi ruang kontemplasi—mengajak penonton untuk merasakan irama kosmis dalam kehidupan sehari-hari, serta menemukan harmoni di tengah pertentangan yang saling melengkapi.

Pameran Tunggal

Iswanto Soerjanto

3 Juli – 3 Agustus 2025

⁠“Purnama (dan) Tilem”

Pembukaan

Kamis 3 Juli 2025

Mulai jam 16.00 hingga 20.00 WIB

Di Orbital Dago

Jl. Rancakendal Luhur No.7

Bandung 40192

Fotografi nir-kamera (cameraless photography) telah digunakan dan ditafsirkan ulang oleh para pembuat gambar dari generasi ke generasi dan terus digunakan oleh seniman kontemporer saat ini. Meskipun terkait dengan praktik fotografi konvensional, gambar foto nir-kamera menawarkan bentuk penglihatan alternatif, eksperimental, radikal, dan sering kali bersifat mengungkap. Fotografi nir-kamera, adalah bentuk fotografi unik yang tidak melibatkan kamera tradisional. Teknik ini memanfaatkan bahan yang peka cahaya, seperti kertas foto, untuk menciptakan gambar melalui paparan langsung ke cahaya dan objek tanpa menggunakan lensa.

Iswanto Soerjanto  dikenal dengan praktek fotografi nir-kamera sejak beberapa tahun lalu. Pada pameran tunggalnya kali ini menerapkan beberapa teknik untuk karya-karyanya, antara lain cyanotype , gum bichromate dan chemigram. Karya-karyanya mengeksplorasi berbagai teknik dengan proses  kimiawi menjadi potensi untuk melakukan bermacam corak lukisan abstrak, dengan garapan seperti fragmen lelehan-lelehan, cipratan dan gumpalan – gumpalan dengan warna – warna monokromatik. Karya-karya Iswanto lebih lanjut dimaknai terkait nilai-nilai simbolik atau budaya bahkan spiritualitas ,  mengeksplorasi tentang dualitas:  sekala dan niskala , terang dan gelap, penuh dan kosong, gerak dan diam. Prinsip ini selaras dengan filosofi Hindu dalam masyarakat di Bali, Rwa Bhineda, serta makna mendalam dari ritual Purnama (bulan purnama) dan Tilem (bulan mati). Purnama, menurut Iswanto, menjadi ritual yang festive sedangkan Tilem lebih cenderung kontemplatif.

Iswanto Soerjanto, lahir 1967 di Jakarta. Saat ini tinggal dan bekerja antara Jakarta, Bali dan Bandung, Indonesia. Pendidikan: 1988 Ilustrasi dan Fotografi Periklanan, Brooks Institute of Photography, Santa Barbara, California, Amerika Serikat. Pameran Tunggal : 2020, Painting with Light, Mizuma Gallery, Singapore. 2018: Re-Definition, Selasar Sunaryo Art Space, Bandung, Indonesia.

Pameran dibuka untuk umum:

Hingga 3 Agustus 2025

Mulai jam 9.00 hingga 20.00 WIB

Tanpa Tiket Masuk/ Gratis

E-katalog