DUNIA : Pameran Tunggal Dede Wahyudin

posted in: PAST EXHIBITION | 0

DUNIA

18 Januari – 19 Februari 2023

Dimata seniman Dede Wahyudin, manusia dan sekitarnya bisa begitu banyak rupa. Bisa seperti dalam dunia ganjil : lingkungan orang-orang gila, orang-orang didalam sirkus, penuh dengan kepedihan dan kesakitan , kadang sedikit horor dan sureal. Tetapi ada juga yang menggambarkan kehidupan sehari-hari orang-orang biasa : para petani di desa, para buruh, sopir angkot, pegawai rendahan, atau orang-orang urban sekitar dimana Dede tinggal. Sebagai seorang seniman dan sekaligus guru sekolah menengah, Dede selalu memberi perhatian kepada golongan lemah dan tersingkir. Setidaknya dari akhir tahun 1990-an Dede Wahyudin memulai karya-karya dengan teknik drawing yang menggambarkan dunia yang ganjil dengan tema-tema kritikal terhadap berbagai persoalan sosial dalam masyarakat sekitarnya.

Dengan watak yang unik, drawing – drawing Dede diawal mengingatkan kepada cara penggambaran dunia aneh dalam lukisan-lukisan dan drawing dari abad awal renaisan (abad 16) eropa (Belanda) seperti lukisan Pieter Bruegel the Elder, yang diilhami berdasarkan situasi dan kondisi masyarakat pada saat itu, sekaligus sebagai penafsiran alkitab. Dede dengan kemampuan dasar menggambar hitam-putih membangun suatu gambaran dunia penuh simbol-simbol rumit, dimana ketidak-adilan , kemiskinan , kekelaman, kegilaan dan kesusahan menjadi dorongan kuat untuk membicarakan persoalan suatu sisi kehidupan. Menjadi desakan kuat untuk menunjukan bahwa kesenian tidak harus melulu soal rasa keindahan apalagi kebagusan. Tetapi menjadi suatu dunia estetik yang bisa menghadirkan “komunikasi” kepada para audiensnya. Karya-karyanya menghadirkan suatu “kebenaran diatas kebagusan atau keindahan” yang menjadi salah satu jargon utama realisme S. Sudjojono.

Sejak kecil Dede sudah menyukai gambar , lalu melihat proses sang kakak kandung Tisna Sanjaya ketika berkarya etsa menambah dorongan untuk meneruskan ke perguruan tinggi seni rupa. Ia kemudian masuk jurusan seni rupa di IKIP – Bandung atau UPI – sekarang. Ia mengakui bahwa ia kurang menyukai penerapan warna, maka ketika lulus ia memilih berkarya realis dengan drawing pensil daripada melukis. Ketika sang kakak pulang belajar dari Jerman, ia dikenali dengan karya -karya Otto Dix, Kathy Kolwitz , Goerg Grosz hingga Soedjojono melalui buku-buku. Karya-karya Dede kemudian berkembang , sejak 2015 justru cenderung realis tetapi dengan gaya pembagian bidang seperti pada buku komik lazimnya dan muncul juga drawing pensil dengan warna. Subyeknya pun lebih pada memotret kehidupan sehari-hari dilingkungannya, seperti keluarganya: istri dan anak-anaknya, para tetangga dekat rumahnya , maupun kegiatan di pasar dekat rumahnya.

Dede Wahyudin

Tempat/tgl lahir : Bandung 8 Mei 1975

Pendidikan : S1 Seni Rupa UPI

Pekerjaan : Guru Seni Budaya di SMA Pasundan 8

Pameran Tunggal :

1999: “Puncak Budaya Gila” Galeri Barak, Bandung

2000: “Gambar Hitam” di Galeri Lontar Jakarta

2005: “Dibalik gambar hitam” Di Galeri Rumah Teh TBJB Bandung

2023: “ Dunia Dede”. Di Orbital Dago, Bandung

Pameran Bersama :

1995 : Pameran SR “ Bertiga” di Gedung Pentagon UPI

1996 :

  • Pameran SR “ Merah” di Gedung YPK Bandung
  • Semifinalis Festival lukis antar mahasiswa se Indonesia di Galeri Sumarja ITB

1997 :

  • “Titik Balik” di Gedung YPK Bandung
  • Merdekaaaaaaaah” di sepanjang Gang Bpk Eni Bandung
  • Aksi alternatif untuk perjuangan perubahan Indonesia di kampus UPI

1998 :

  • Aksi alternative mahasiswa di sepanjang jalanan kampus UPI
  • “Suksesi” di Gd Aula barat UPI
  • “Sejawat” di Galeri Barak Bandung
  • “Kakakku Kawin” di Sepanjang Gg Bapak Eni Bandung

1999 :

  • Finalis Phillip Morris Art Award di Galleri Nasional Jakarta
  • Pameran Seni Rupa “SONGO” di TBJB Bandung

2000 : Pameran SR “Sejawat 2” di Galeri Barak Bandung

2001 :

  • Pameran SR “Seni Rupa Modern Indonesia” di Galeri Jakarta
  • Pameran SR “ Stigma Urban” di Galeri Edwin Jakarta

2002  :

  • Pameran SR “Estetika Bandung-Bali” di Galeri Retro Bali
  • “Jamoe Tjap Ikip” Di Aula Barat UPI
  • “Badminton Art Event” di Niagara Art Space Bandung
  • “Carve Diem” di GSPI Bandung

2003 :

  • Pameran SR “Jogja-Bandung” di Taman Budaya Surakarta
  • Pameran SR “Silaturahmi Seni Rupa Nusantara” Di Galeri Nasional Jakarta
  • Pameran SR “Mata Hati Demokrasi” di Taman Budaya Surakarta
  • Work Shop dan Pameran SR seni grafis di studio seni Grafis ITB
  • “5 Tahun Reformasi” di TIM jakarta
  • Pameran Seni Grafis di HBK Braunswaight Jerman
  • Pameran SR “Khezaut Borozout” Di Galeri Botol Bandung

2004 :

  • Solidaritas Seni Untuk Kebebasan Pers di YPK Bandung
  • Juara Grafiti di Dago Festival

2005 : “Roman Bandung” di Galeri Kita Bandung

E-Katalog:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *