Pameran Tunggal Erianto ADAB BARU

posted in: PAST EXHIBITION | 0

Pameran Tunggal Erianto

ADAB BARU

3 Des 2021 – 10 Jan 2022

Pembukaan Jum’at 3 Desember , mulai jam 15.00 – 20.00 WIB

Bertempat di @orbitaldago
Jl. Rancakenda Luhur No. 7 Bandung 40191

Pameran dibuka untuk umum tanpa tiket masuk (Gratis)

Adab Baru

Pelukis Erianto selalu tertarik mengeksplorasi lukisan permukaan materi. Seperti permukaan kayu lapis, karton, plastik , peti kayu dan lain sebagainya, dieksplorasi melalui keterampilan melukis realistik, sehingga mampu mengecoh dan mempermainkan penglihatan. Ia sering menciptakan ilusi berbagai benda/barang yang akrab disekelilingnya bukan sebagai subyek lukisan tetapi justru sekaligus menjadikan bentuk lukisan sebagai objek/benda, walaupun begitu dalam tiap seri lukisannya selalu mempunyai sisi-sisi puitis dan tema.  Karya-karya lukisannya yang saat ini masih mempermainkan lukisan sebagai objek sekaligus terhubung dengan pengalamannya dalam menghadapi situasi terkini. Ikan pernah menjadi subyek dalam seri lukisan sebelumnya walaupun dalam bentuk menyamar kemasan triplek kayu, sebagai sindiran-sindiran kepada lukisan sebagai benda konsumerisme dunia seni.

Berbagai bentuk dan ukuran ikan yang diselingi dengan tanaman laut dengan penerapan warna-warni yang menyolok dan segar, dalam format segi empat kanvas atau bulat, disertai batas ditiap sisinya mengingatkan pada pola-pola bentuk ragam hias pada bentuk kriya tekstil : seperti pada rajutan, sapu tangan, seprei dan lain sebagainya. Karya seri ini lebih cenderung dekoratif. Bentuk-bentuk ikannya datar seperti cara menggambar dalam buku anak-anak dengan komposisi yang lepas dan bebas. Diantara ikan-ikan tersebut ia menggambarkan bentuk tetumbuhan untuk memberikan permainan jarak maupun sebagai aksen sehingga secara komposisi terjaga keseimbangannya. Diatas beberapa kanvas Erianto menempelkan lempengan potongan akrilik berwarna lemon transparan. Juga satu karya yang ia lukis diatas medium kulit. Penggunaan medium juga seringkali menjadi pertimbangannya untuk mengecoh penglihatan atau persepsi.

Tetapi penggambaran ikan pada lukisannya lebih kepada mempersoalkan cara hidup ikan yang ia amati. Baginya kehidupan ikan menarik, walaupun ikan-ikan tersebut hidup dan bergerak secara berkelompok tetapi tidak pernah bersentuhan, bergesekan satu sama lain. Mereka hidup harmonis di alamnya. Ikan – ikan , baik di air asin maupun tawar mempunyai pola-pola hidup hampir sama. Ikan tampaknya tak pernah tidur , dia selalu terjaga, ikan selalu mencari air yang lebih jernih. Pun ikan juga sering sebagai konsumsi manusia , baik sebagai makanan maupun hiasan. Dengan Ikan-ikan, Erianto bermetafor maupun mengkritisi dunia sekitarnya, seringkali ia tampilkan melalui  unsur-unsur rupa pada tiap garapannya.

Dalam berbagai ajaran tradisi nusantara pun banyak yang memaknai kehidupan ikan sebagai nilai – nilai yang bisa dipertimbangkan untuk kebaikan manusia. Hal ini terbalik dengan kenyataan adab manusia yang mengutamakan akal dan hubungan sosial yang intim tetapi cenderung destruktif. Setelah hampir dua tahun umat manusia diseluruh bumi merasakan guncangan terhebat dalam tiap sendi kehidupannya. Selain membawa banyak korban kematian juga berdampak besar kepada ekonomi dan kehidupan bermasyarakat. Wabah atau pandemi Covid-19 benar-benar merubah tatanan kehidupan masyarakat global.

Perilaku kehidupan yang sebelumnya dianggap normal seperti berdekatan secara fisik, berkerumun, bersentuhan, tiba-tiba menjadi sesuatu yang dianggap berbahaya, dihindari bahkan dilarang atau lebih dikenal dengan istilah social – distancing , karantina, kenormalan baru dan lainnya menjadi istilah yang akrab dalam keseharian sekarang. Berkomunikasi dengan jarak melalui teknologi komunikasi seperti gawai canggih dan perangkat komputer atau berkegiatan secara virtual.

Karya-karya Erianto berangkat dari permenungan dirinya sekaligus sebagai penawar batin yang mungkin menambah imunitasnya, dalam menghadapi berbagai persoalan seputar wabah ini dan memang tak terhindarkan bagi setiap orang dimanapun. Dan baginya mungkin wabah ini setidaknya akan mengubah adab baru manusia dimasa depan, perubahan-perubahan ini tampak jelas dihadapkan kepada manusia sekarang. Erianto menorehkan hal-hal yang tersirat maupun tersurat melalui ikan-ikannya tersebut.

(Rifky Effendy)

Erianto saat ini tinggal dan bekerja di Yogyakarta. Ia telah berpameran tunggal beberapa tahun terakhir seperti: 2020 : Musyawarah Ikan, Artsphere Gallery, Art Jakarta 2020, Indonesia. 2018 : Artificially in Order, Element Art Space, Singapore. 2015 : HANDLE WITH CARE! the image&the mind in Erianto’s paintings, D Gallerie, Jakarta Indonesia. 2013: PLAY OF PERCEPTION, Element Art Space, Singapore. CAUTION !!!, Sangkring Art Space,Yogyakarta Indonesia. 2012 : Resistance, Projec StageD Galerie , Singapore art stage, Singapore. 2011 : Returned, Inkubator Asia @ Forme, Jakarta Indonesia.

Pernah mengikuti beberapa kompetisi seni lukis, antara lain, 2018 : Finalist UOB Painting of the Year 2018, Galeri Nasional, Jakarta. Indonesia. 2015 :Finalist UOB Painting of the Year 2015, UOB Plaza, Jakarta. Indonesia . The Best Three Art Work Bakaba#4 Award, Randang dan Rendang, Jogja Gallery, Yogyakarta Indonesia. . Nomination Prudential Eye Awards 2014-15. 2014 : Nomination Sovereign Art Prize 2014. 2011. Finalist UOB Painting of the Year 2011, UOB Plaza, Jakarta. Indonesia. The Best Three Art Work BaCAA,( Bandung Contemporary art  Awards), Lawang Wangi & Science Estate, Bandung Indonesia. Ia pernah beresidensi di Kultur Model, ( July–October 2011 )  Passau City, Germany.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.