Pameran Tunggal
BENZIGEIST
Pembukaan :
Selasa: 2 April 2019 , Jam 19.00 WIB
Orbital Dago Jl. Rancakendal Luhur No 7. Bandung
Pameran berlangung hingga 15 April 2019.
Buka tiap hari mulai jam 9.00 hingga 19.30 WIB.
Program Workshop bersama Benzig
Sabtu: 13 dan Minggu: 14 April 2019 bersama @sematagallery .
kontak Suni : +62 818-0906-0959
Karya-karya Benzig atau Beni Sasmito dikenal dengan ciri penggarapan grafis yang mempermainkan bentuk estetik simbol propaganda era sosialis – komunis Sovyet. Tema –tema karya Benzig masih seputar refleksi dan transformasi personal pasca pergantian rezim. Ia masih yakin dunia grafis politik dan budaya popular yang provokatif jadi daya kreatif yang sanggup memberi bentuk pada gagasan yang ideosinkretik seorang BENZIG. Judul pameran “ @Benzigeist “, merupakan gabungan antara nama panggilan atau alias yang mulai dikenal ketika masa berkuliah Benzig dengan istilah “Zeit-geist” suatu kata yang berasal bahasa Jerman yang berarti “semangat dunia” yang merujuk karya filsuf Georg Wilhelm Friedrich Hegel , “ Phenomenology of Spirit “(1807). Judul pameran ini mengambil dari nama akun instagramnya yang sekaligus menjelaskan semangat Benzig.
Karya-karya Benzig sering menggunakan teks-teks keseharian seperti “ Selamat Pagi” ,” Madjoe Teroes Pantang Moendoer “ , “ Berpikir Positif Berbaik Sangka” dan lain sebagainya, mengubah beberapa huruf hidup dengan angka 3 dan 4, atau kata sebagai penanda bagaimana ia melihat perubahan sosial budaya keseharian selain ingatan-ingatan dalam pergaulan ketika ucapan tersebut sering digunakan, sebagai jargon, tetapi menjadi sapaan yang akrab dan mengandung canda. Bentuk estetik propaganda dalam karya Benzig saat ini berbeda dengan yang muncul ketika seri karya yang pernah dipamerkan pada dua pameran tunggal sebelumnya, kesadaran untuk mengikatkan diri pada massa, seolah ada satu perasaan kolektif senasib, ia mengatakan, bahwa sebelumnya subyeknya seolah mewakili massa / golongan tertentu.
Di pameran tunggal @BENZIGEIST kali ini, ia menggunakan cetak sablon diatas kanvas, dimana fokus kesadarannya bukan kepada massa kolektif tetapi sebagai sudut pandang pengalaman pribadi. Grafis provokasi dengan munculnya bentuk senjata tajam dan “Molotov” yang terkait dengan simbol ingatan ketika perjuangan atau demonstrasi massa melawan penguasa. Hari ini menurutnya, molotov yang terlempar tinggal kenangan yang diceritakan lagi secara berbunga bunga, bernuansa humor, santai, ditawarkan untuk manfaat lain. Personalisasi berbagai jargon dan grafis propaganda yang terasa puitik pada karyanya tersebut ditandai dengan kemunculan potret dirinya. Melalui pameran BENZIGEIST , menunjukan bahwa hari-hari ini batas-batas yang publik dan privat , politik dan puitik menjadi cair, seringkali tak terasa berbeda.
Beni Sasmito aka Benzig, lahir Bandung, 8 Januari 1975. Pendidikan Jurusan Seni Murni, Studio Seni Lukis, FSRD – ITB antara 1996 – 2001. Program Magister Seni Rupa di FSRD – ITB tahun 2006 – 2008. Pameran tunggalnya antara lain : 2014 : “Republik Anakromatisme Raya”, Langgeng Art Foundation, Yogyakarta & Artotel Thamrin Jakarta. 2013 : “Rebound”, Platform3, Bandung. 2008: “Alarm-Sistem Peringatan Dini”&”100 th Republik”, Butonkultur21 & Space 59, Bandung. 2005 : “Panen Image Hari ini “, Btw_Space, Bandung. Pameran kelompok yang telah diikuti: 2014: “Photomedia ”,Platform3, Bandung, “Neo Iconoslast”, Langgeng Gallery, Magelang. “Today and Tomorrow’’, Yallay Gallery, Hongkong. 2015 : “Popmart ”,Artotel Thamrin, Jakarta. “Now : Here There Everywhere”, Semarang Gallery.Semarang, “Sae”, Maranatha Christian University, Bandung. 2016 : “Versus vs Versus”, Rumah Proses, Bandung. 2017: “Intertextuality“ , Maranatha Christian Uniersity, Bandung. “Air, Tanah dan Udara “, Festival Seni Bandung #1. Bandung. 2018: “ Diatas Kertas “, North Art Space, Jakarta.
Tinggalkan Balasan